Perajin Keripik Tempe, Tetap Bertahan Saat Pandemi Covid-19



SeputarPati.Com-Di masa pandemi covid-19, omset penjualan perajin keripik tempe banyak mengalami penurunan. Tapi, tidak menjadikan usaha rumahan yang digeluti itu berhenti. seperti yang  dilakukan oleh Mbak Zah, pelaku usaha industri kecil menengah di Desa Gempolsari Kecamatan Gabus ini,  berusaha tetap bertahan.

“Selama Pandemi Covid-19 satu minggu hanya memproduksi 2 sampai 3 kali saja.dan sehari  mampu manghasilkan 100 bungkus, selain itu untuk omzet penjualan juga turun” ujar mbak Zah  perajin keripik tempe “Candra” di sentra produksi dirumahnya, Senin, (10/8).


Mbah Zah menambahkan, Keripik tempe yang diproduksi ini, ada dua rasa yaitu, rasa balado dan original selain itu juga membuat rempeyek kacang, dengan harga Rp. 4.500,-  per-bungkus.”Untuk penjualanya saat ini masih dilingkup desa Gempolsari, desa tetangga dan hanya wilayah Kecamatan Gabus,”tuturnya

Lebih lanjut Mbak Zah mengatakan, usaha yang sudah digelutinya sejak tahun 2010 agar bisa terus maju dan berkembang, selain itu adanya pandemi covid-19 ini yang sudah berlangsung selama 5 bulan lebih, sangat terasa berat dampaknya.”Saya berharap adanya perhatian dari pemerintah maupun pihak lain untuk bisa membantu usaha keripik tempe saya ini,” katanya. (Dik)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak