Seputarpati.com Aktual, Lugas, Objektif

Saat Jalani Rapid Test Di Pasar Juwana Baru, 10 Orang Dinyatakan Reaktif

Bupati Haryanto saat meninjau pelaksanaan Rapid Test
di pasar juwana baru 

SeputarPati.Com-Bupati Pati Haryanto saat meninjau pelaksanaan rapid test acak di Pasar Juwana Baru, Rabu (3/6/2020). mengatakan, Pemkab Pati menyediakan sekira 200 alat rapid test yang diperuntukkan bagi para pedagang dan pengunjung di Pasar Juwana Baru

Hasil rapid tes yang dijalani 148 pedagang dan pengunjung pasar, 10 orang dinyatakan reaktif. Bupati menjelaskan mereka akan menjalani karantina sambil menunggu tes swab. “Kemarin di Pasar Puri ada yang reaktif dua dan di Pasar Juwana ini ada 10 orang, nanti akan menjalani karantina di Hotel Safin dulu. Mudah-mudahan hasil swab-nya negatif sehingga bisa pulang ke rumah,” harap Bupati

Ketika meninjau pelaksanaan rapid test di Juwana, Bupati menemukan beberapa pedagang yang masih takut untuk mengikuti tes. Ia pun menegaskan bahwa rapid tes yang diadakan gratis oleh Pemkab Pati ini justru tujuannya melindungi para pedagang dari penularan virus corona. "Reaktif terhadap rapid test belum tentu positif corona. Nanti akan dilakukan tes swab untuk mengetahui hasil yang valid. Jadi tidak perlu khawatir berlebihan ketika dinyatakan reaktif usai test," terang Bupati.

Setelah pelaksanaan rapid test di Juwana, juga akan mengadakan rapid test di pasar daerah lainnya, yakni Pasar Trangkil, Rogowangsan, Kayen, dan Tayu. Tak hanya itu, dirinya juga merencanakan kegiatan serupa di tempat-tempat umum lainnya. “Kalau untuk pasar swalayan sudah kita laksanakan di ADA, Luwes, dan Surya Baru. Alhamdulillah hasilnya nonreaktif semua,” jelas Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pati ini.
                                                 
Bupati Haryanto memberi penjelasan pada para pedagang
dan pengunjung pasar supaya memakai masker
dan mengikuti rapid test
Haryanto menyebut, pelaksanaan rapid test ini merupakan bagian dari persiapan menghadapi pemberlakuan tata kehidupan baru (new normal). “Termasuk pembiasaan untuk selalu bermasker, jaga jarak, cuci tangan, paling tidak kita harus punya bekal itu. Kalau tidak diawali dari sekarang, kita tidak tahu. Boleh jadi tempat pelayanan umum akan terdampak. Dengan gencarnya sosialisasi, kita mengantisipasi manakala sudah ada petunjuk teknis detail pelaksanaan new normal. Nantinya kita tinggal mengikuti,” paparnya.

Haryanto menegaskan,  satu di antara hal terpenting di tengah pandemi ini adalah kesadaran untuk memakai masker setiap beraktivitas di luar rumah. Berkaitan dengan hal ini, dalam berbagai kesempatan dirinya membagi-bagikan masker pada masyarakat.

“Kemarin 25 ribu masker sudah dibagikan pada para pedagang pasar. Ini saya sudah pesan lagi 200 ribu masker. Akan saya bagi pada masyarakat umum. Sekarang ini kita kemana-mana pakai masker tidak apa-apa. Ganteng dan cantiknya nggak kelihatan nggak papa yang penting sehat,” tandas Bupati. **Dik

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak