SeputarPati.Com-Desa Bakalan Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati Jawa Tengah, merupakan daerah pertanian yang subur, penduduknya sebagian besar bercocok tanam sehingga keadaan ekonomi warga di desa tersebut lebih maju.
Makam
Ki Ageng Singo Bongso ( Syaikh Muhammad Bin Muhdlor) dan Nyai Ageng Ceblong
(Nyai Ajeng Radinah) berada ditengah
pemakaman umum, dibangun megah dan terawat bersih.
Ternyata desa Bakalan tersebut juga menyimpan sejarah , ketika zaman kerajaan Mataram,
Menurut keterangan juru kunci makam Ki Ageng Singo Bongso, H.Sulaiman, mengatakan, mengenai cerita sejarah nama Ki Ageng Singo Bongso termasuk tokoh yang sangat dihormati dan disegani di desa Bakalan. Beliu dulu termasuk prajurit Mataram pilihan yang tangguh.
Ketika zaman dulu saat Mataram perang, yaitu pada waktu Raja Mataram Sultan Agung memerangi Belanda di Jayakarta, karena Mataram terdesak dan kalah, banyak prajurit Mataram terjepit oleh musuh,.”Sehingga Mbah Singo Bongso melarikan diri terjun ke laut namun bisa selamat dengan menumpang ikan lodang,”terang H.Sulaiman Kepada SeputarPati usai kegiatan Haul di Makam Ki Ageng Singo Bongso, Senin (31/7)
Masih menurut H.Sulaiman menambahkan, Sambil mengikuti ikan tersebut sampailah Mbah Singo Bongso ke wilayah Rembang. Disana dia bertemu Demang bernama Demang Waru, diberi pekerjaan oleh Ki Demang sebagai juru taman, keseharian bekerja sebagai juru taman dia ketemu dengan putrinya Ki Demang yang cantik dinamakan Ceblong atau ayune moblong-moblong lalu mereka saling bertemu dan akhirnya menikah
Karena sudah berumah tangga, Ki Ageng Singo Bongso bersama Nyai Ageng Ceblong, pamitan dengan Ki Demang Waru untuk mencari pekerjaan dengan menaiki prahu dari Rembang menyusuri lautan akhirnya sampai ke sungai Ngagel, tanpa disangka-sangka Ki Ageng Singo Bongso bertemu saudaranya bernama Mbah Suko.
”Sebelumnya Mbah Suko sudah dulu mbabat Bakalan namun Mbah Singo Bongso ingin mengikuti saudaranya untuk mbabat Bakalan, dengan ramah dan baik, akhirnya Mbah Suko mengatakan untuk meneruskan dan menyerahkan Bakalan Kepada Mbah Singo Bongso, ternyata kata Bakalan punya cerita yang ada hubunganya dengan asal usul Desa Bakalan, kemudian Mbah Suko pindah sebelah barat sungai Ngagel ada banyak tumbuh pohon Ngagel maka dinamakan Desa Ngagel ,”ceritanya H.Sulaiman.
Dalam
kesempatan itu, Kepala Desa Bakalan Wasito, menjelaskan, Khurmat dan
nguri-nguri leluhur termasuk makam Ki Ageng Singo Bongso di desa Bakalan rutin
terus dilaksanakan, apa lagi mbah Singo Bongso ini bisa jadi sejarah untuk
masyarakat di Desa Bakalan khususnya dan Kabupaten Pati.”Setiap bulan Muharrom
selalu digelar prosesi ganti kelambu dan diadakan pengajian,” jelasnya (Dik)