SeputarPati.Com-Terkait
keputusan Pemkab untuk menunda tatap muka kegiatan di TPQ, Bupati Pati Haryanto
menjelaskan bahwa hal itu berlaku sementara.
“Mohon
pengertiannya untuk tatap muka TPQ, saya masih minta waktu untuk ditunda
sementara. Juli sampai Agustus nanti kalau trennya menurun sudah barang tentu
saya akan mengevaluasi kebijakan penundaan tersebut, dan nanti jika situasi
sudah kondusif, akan kami izinkan tapi dengan penerapan protokol kesehatan yang
ketat”, jelas Bupati dalam Rakor Persiapan Hari Raya Idul Adha dan Evaluasi
Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan di Kabupaten Pati yang dilaksanakan di Pendopo,
Jumat (24/7).
Kemudian
terkait dengan kegiatan TPQ yang sempat menjadi pembicaraan di media sosial,
dimana Pemkab mengeluarkan surat yang ditandatangani oleh Sekda, Bupati pun
menyampaikan tanggapannya.
“Bagaimana
pun juga surat keluar ini yang tanggung jawab adalah saya selaku kepala daerah
dan ketua gugus. Pemkab tak punya maksud lain selain untuk melindungi anak-anak
dan sebagai bentuk kehati-hatian dan kewaspadaan atas perkembangan jumlah kasus
di Kabupaten Pati. Apalagi sudah ada beberapa anak yang dinyatakan positif
corona”, imbuh Bupati.
Haryanto
pun meyakinkan bahwa pihaknya tak mungkin membuat kebijakan yang bertolak
belakang dengan visi dan misi yang tertuang dalam RPJMD.
“Tiap
tahun kami berkomitmen mewujudkan misi kami yakni meningkatkan kualitas SDM
melalui peningkatan pelayanan pendidikan yang sarat akhlak dan budi pekerti.
Program konkretnya pun sudah ada sejak lama bahkan sebelum Pemprov punya
program serupa. Kegiatan pemberian bantuan kesejahteraan untuk guru TPQ
konsisten kami lakukan dan nilainya meningkat tiap tahun. Adalah aneh ketika
gara-gara salah paham memahami surat edaran penundaan tatap muka TPQ, lantas
semua yang telah kami perjuangkan untuk memajukan TPQ dianggap tak ada”, jelas
Haryanto.
Tahun
kemarin Bupati bahkan mengaku telah menganggarkan Rp 12 miliar lebih, kemudian
pada tahun 2021 nanti juga akan masuk penganggaran. “Jadi mohon jangan
buru-buru menghakimi, toh Pemkab menyampaikan penundaan tersebut juga dasarnya
dari kebijakan pemerintah pusat yang tertuang dalam SKB menteri”, ujarnya
Dalam
rapat yang juga diikuti oleh Forkompimda itu, Haryanto juga mengungkapkan bahwa
secara umum kurva Covid-19 di Kabupaten Pati dibandingkan daerah lain cenderung
masih landai tetapi meningkat. “Karena itu kita perlu tetap waspada apalagi
Pati dikelilingi oleh daerah-daerah yang kasusnya sedang meningkat pesat,”katanya.
Bupati
menjelaskan selama ini juga, telah
menginventarisir pegawai dari kabupaten tetangga yang tiap hari nglaju.” Yang
kerja di Pati saya suruh WFH aja, karena dari 47 pekerja yang terinventarisir,
yang sekarang di rumah sakit sebagian besar adalah tenaga kesehatan yang
domisilinya luar Kabupaten Pati,”jelasnya. (Red/Dik)
Tags
Pendidikan