Seputarpati.com-Bertempat di halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Rabu (2/11), Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022.
Turut hadir pula dalam kegiatan tersebut, Sekda, Kapolres, Dandim 0718/Pati, Satpol, dan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati beserta jajarannya.
Henggar dalam sambutannya mengatakan bahwa apel siaga bencana ini diharapkan akan menumbuhkan sinergitas dari seluruh elemen masyarakat dalam rangka meningkatkan semangat kepedulian terhadap bencana.
"Utamanya bagi para pemangku kepentingan harus memiliki persepsi yang sama dalam memberikan arahan dan kebijakan terkait langkah yang harus ditempuh dalam mencegah ataupun menghadapi bencana", ujar Pj Bupati.
Hal ini, imbuh Henggar, patut menjadi perhatian mengingat wilayah Kabupaten Pati yang rentan terjadi bencana baik alam maupun nonalam.
Dalam pidatonya, Pj Bupati pun mengingatkan tentang kejadian Juli 2022, dimana banjir bandang telah menerjang 26 desa di Kabupaten Pati akibat hujan deras yang mengguyur Lereng Gunung Muria sehingga membuat beberapa tanggul dan sungai tak mampu menampung debit air yang terus naik.
Sehingga setidaknya ada 42 rumah di Desa Bulumanis dan Tanjungrejo Kecamatan Margoyoso yang hanyut dan rusak dengan tingkat kerusakan berat hingga sedang.
Kemudian pada pertengahan Bulan Oktober, lanjut Henggar, bencana banjir juga terjadi kembali di beberapa wilayah seperti Desa Gabus dan Tanjung Anom Kecamatan Gabus, lalu Desa Kayen Kecamatan Kayen), serta Desa Tambaharjo Kecamatan Tambakromo, yang bahkan menyebabkan ratusan rumah rusak.
"Dalam kesempatan yang baik ini, saya sampaikan terimakasih atas kontribusi dari berbagai pihak yang telah membantu korban bencana hingga mampu melewati masa recovery pasca bencana. Saya berharap ke depan jalinan kerjasama dan koordinasi yang baik dari seluruh elemen dapat semakin ditingkatkan", sambungnya.
Selain itu, lanjut Pj Bupati, juga perlu ditekankan upaya sistematis dan simultan dalam pencegahan atau mitigasi bencana yang tercermin dalam sebuah sistem penanggulangan bencana yang terencana dan terpadu.
"Dengan demikian dari implementasi sistem tersebut akan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk ikut serta menjaga kelestarian alam sekaligus meningkatkan kewaspadaan dan ketangguhan dalam mengurangi resiko bencana yang ditimbulkan baik korban jiwa maupun kerugian secara materiil/non materiil", jelas Henggar.
Dalam mencapai upaya-upaya tersebut, menurut Pj Bupati, pemerintah daerah tentu tidak mampu bekerja sendiri sehingga diperlukan komitmen bersama dari seluruh elemen masyarakat untuk saling berkolaborasi sesuai kapasitas dan kompetensinya masing-masing.
"Melalui momentum ini pula, perlu kita lakukan evaluasi bersama terkait kesiapan baik sumber daya, peralatan, fisik dan mental dalam tanggap bencana. Penguatan kapasitas dan daya tanggap para relawan pun perlu ditumbuhkan dalam menumbuhkan kemandirian bersama sehingga dapat meningkatkan kapasitas setiap personel sehingga mereka memiliki kemampuan dan kecepatan dalam bertindak", imbuh Henggar.
Sementara itu, Kalakhar BPBD Pati Martinus Budi Prasetya menjelaskan bahwa dasar pelaksanaan apel gabungan kesiapsiagaan bencana kali ini ialah Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2022 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pati Tahun Anggaran 2022 dan Peraturan Bupati Nomor 81 Tahun 2022 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pati Tahun Anggaran 2022
Kegiatan yang mengusung tema Apel Siaga Bencana Sinergitas Pemerintah Daerah, TNI, Polri dan Relawan dalam Penanggulangan Bencana Alam Demi Keselamatan Bersama ini, diikuti 257 personel.
"Peserta
apelnya berasal unsur TNI, Polri,
Brimob, OPD teknis yang menangani kebencanaan, instansi terkait, forum /
komunitas relawan kebencanan, Ormas peduli kebencanaan serta dari perwakilan
dunia usaha", pungkasnya. (Hms/Dik)