SeputarPati.Com-Sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen melimpah, warga Pagendisan , Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, mengadakan tradisi sedekah bumi. Sabtu (17/6/2023)
Sedekah bumi di desa Pagendisan ini, dilakukan di dua tempat. pertama di dhukuh Ketanggi dan yang ke dua di dhukuh Pagendisan atau Gendisan biasa dinamakan Petilasan tokoh babat desa (Punden).
Dalam tradisinya, warga selalu berbondong- bondong membawa makanan ke punden setelah terkumpul semuanya tokoh agama setempat memimpin doa. Setiap sedekah bumi rutin digelar kesenian wayang kulit dipusatkan di pundhen mbah Ampel dengan dalang Budiono dari sanggar seni “Paringga Jati Laras” Kropak Winong .
"Dalam rangka memeriahkan acara sedekah bumi di desa Pagendisan digelar kesenian yaitu di punden mbah Ampel ada pagelaran wayang kulit, di punden mbah Doro pagelaran kesenian barongan kemudian untuk warga masyarakat ada pertunjukan kethoprak ,tradisi Sedekah Bumi ini juga sebagai bentuk rasa syukur warga agar tetap diberi keselamatan, kesehatan dan keberkahan dari Tuhan Yang Maha Pencipta,”ungkap Sekretaris desa Pagendisan.
Lebih
lanjut Sekretaris desa, menjelaskan desa Pagendisan ini, ada 2 pundhen, pertama di dhukuh Ketanggi ada
pundhen mbah Doro dan yang ke dua di dhukuh Pagendisan atau Gendisan dinamakan punden mbah Ampel, menurut cerita dari
mbah-mbah zaman dulu konon, mbah Ampel punya istri bernama mbah Montangan, namun menurut versi
lain tidak beristri, bahkan ada versi lain kalau mbah ampel itu Syeh
Rahmatulloh, tapi masyarakat desa Pagendisan biasa menyebut mbah Ampel, banyak
versi yang mengatakan bahwa mbah Ampel itu kerununan wali namun sampai sekarang
belum diketahui silsilah yang
pasti,”jelasnya. (Dik)